Teman
Selasa, 18 Desember 2012
Sejarah Ormas-ormas Islam di Indonesia
Sejarah bangsa Indonesia tidak pernah bisa dilepaskan dari peran pemeluk Islam sejak pra kemerdekaan hingga saat ini dan banyak pencapaian membanggakan umat Islam bagi kemerdekaan dan kemajuan Indonesia. Peran penting Islam dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia adalah banyak berdirinya organisasi Islam seperti:
Jami’atul Khair
Berdiri pada tahun 1905 di Jakarta merupakan pelopor pergerakan Islam di pulau Jawa. Organisasi ini memiliki anggota yang didominasi keturunan Arab.
Syarikat Dagang Islam
Organisasi ini dipimpin oleh H. Samanhudi, A.M. Sangaji, H.OS. Cokroaminoto dan H. Agus Salim. Syarikat Dagang Islam berdiri pada tahun 1905 kemudian berubah nama menjadi Syarikat Islam. Tujuan berdirinya organisasi ini untuk meningkatkan taraf hidup bangsa terutama dalam dunia perniagaan.
Perserikatan Ulama
Gerakan modernis Islam yang berdiri pada tahun 1911 M oleh Abdul Halim ini diakui keberadaannya oleh Belanda tahun 1917. Organisasi ini bergerak di bidang ekonomi dan sosial.
Muhammadiyah
Didirikan di Yogyakarta pada 18 november 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah adalah gerakan Islam di bidang pendidikan dan sosial.
Al Irsyad
Organisasi ini berdiri pada tahun 1914 M oleh pedagang dan ulama keturunan Arab.
Thawalib Sumatera
Didirikan oleh Syekh Ahmad Abdullah, Haji Abbas Abdullah, Haji Abdul Karim Amrullah, dan Jalaluddin Thaib pada 15 februari 1920.
Persatuan Islam
Persatuan Islam didirikan di Bandung pada 17 september 1923 oleh KH. Zamzam dan M. Yunus. Organisasi ini muncul di kehidupan keagamaan di Jawa yang masih terbelakang dan masyarakat yang awam yang masih butuh aturan agama.
Nahdatul Ulama
KH. Hasyim Asyari ingin membangkitkan semangat para ulama Indonesia dengan cara meningkatkan dakwah dan pendidikan karena pada saat itu Belanda melarang umat Islam mendirikan sekolah Islam dan pesantren.
Majelis Islam A’la Indonesia
Majelis Islam A’la Indonesia atau MIAI adalah badan federasi bagi ormas Islam yang dibentuk sebagai badan kerjasama yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatakan umat Islam menghadapi politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan dan wajib militer bagi umat Islam.
Masyumi
Majelis Syura Muslimin Indonesia menggantikan nama MIAI yang bertujuan untuk memperkokoh persatuan umat Islam Indonesia dan meningkatkan bantuan kaum muslimin kepada usaha peperangan Jepang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar